Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, Desember 21, 2010

Uwais Al-Qarny Dikenal di Langit Tak kenal Di Bumi


Untuk Ibuku yang selama ini telah membesarkan aku baik suka dan duka, maafkan anakmu jikalau hingga saat ini masih saja menyakiti dirimu dan tidak bisa membahagiakan dirimu..sekali lagi mohon maaf yang sebesar2nya..doaku kan slalu ada untukmu.



Keutamaan Uwais al-Qarny

Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa'at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa'at sejumlah qobilah Robi'ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah "Uwais al-Qarni". Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.
Seorang fuqoha' negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata, "Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri".


Biografi

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al-Qur'an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.
Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.
Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.
Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur.
Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.
Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah "bertamu dan bertemu" dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.
Di ceritakan ketika terjadi Pertempuran Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat?
Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditinggalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa. Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya.
Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata, "Pergilah wahai anakku! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang". Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.
Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina 'Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais.
Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang.
Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman," Engkau harus lekas pulang".
Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina 'Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.
Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina 'Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina 'Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.
Rasulullah SAW bersabda : "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya." Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib k.w. dan sayyidina [[Umar bin Khattab] r.a. dan bersabda, "Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do'a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi".
Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Ia segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka.
Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.
Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.
Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan salat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? "Abdullah", jawab Uwais.
Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan, "Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?" Uwais kemudian berkata, "Nama saya Uwais al-Qorni".
Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo'akan untuk mereka.
Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah, "Sayalah yang harus meminta do'a kepada kalian". Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata, "Kami datang ke sini untuk mohon do'a dan istighfar dari anda".
Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo'a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata, "Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi".
Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais, waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan salat di atas air.
Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. "Wahai waliyullah," Tolonglah kami!" tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi, "Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!" Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata,
"Apa yang terjadi ?"
"Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak?" tanya kami.
"Dekatkanlah diri kalian pada Allah!" katanya.
"Kami telah melakukannya."
"Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaani rrohiim!"
Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut.
Lalu orang itu berkata pada kami ,"Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat". "Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? "Tanya kami.
"Uwais al-Qorni". Jawabnya dengan singkat.
Kemudian kami berkata lagi kepadanya, "Sesungguhnya harta yang ada dikapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir."
"Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?" tanyanya.
"Ya, "jawab kami. Orang itu pun melaksanakan salat dua rakaat di atas air, lalu berdo'a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.
Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke Rahmatullah.
Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya.
Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.
Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, "ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)
Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.
Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, "Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa "Uwais al-Qorni" ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Uwais_al-Qarny

Jumat, Desember 03, 2010

Lumpur Dusta

Lumpur Dusta

Ketika aku menutup buku
tetap kudengar
ratap tangismu
air mata deritamu mengalir
mengarungi lautan kepedihan

Di antara kepulauan
nelayan resah tanpa ikan
pada daratan ibu pertiwi
kaki dililit kawat berduri
bumi diperkosa berlumpur dusta

Malam hari
ombak di pantai menyapa rembulan
bernyanyi membangunkan fajar
gelombang laut berpesan
disambut badai angin

Tak ada buku yang mampu
mengancam dengan kematian
cerita berisi pembebasan diri
bersama citra anti penindasan
menapak jejak surgawi alam fana

Kau keluar dari buku itu
menggarap sawah yang bukan milikmu
pejabat pesta pora di atas derita rakyat
di tempat teduh, tanpa melakukan apa pun
mendendangkan lagu bersuara parau

Sementara aku dalam perjalanan
dengan debu di sepatuku
bebas dari mitologi
buku kususun kembali
cinta kasih telah ku pelajari

Aku belajar tentang kehidupan
dari pengalaman itu sendiri
turun ke jalanan
keberanian menjadi ujian
ketika bertarung melawan penguasa

MiRa - Amterdam, 29 Januari 2010

Ramuan Mujarab Para Ibu di Dunia

VIVAnews - Obat tradisonal yang diramu para ibu ternyata bisa menjadi obat mujarab menyembuhkan banyak penyakit. Tak hanya di Indonesia, ternyata resep obat rumahan ini juga banyak diwariskan secara turun temurun ibu-ibu di seluruh dunia . 

Salah satunya, ibu di Amerika punya ramuan penyembuh flu yang efektif, yaitu semangkuk sup ayam. Sedangkan orang Jepang mempercayakan teh jahe sebagai obat mujarab pengusir flu, seperti dikutip laman shineyahoo.com.

Ingin tahu, resep tradisonal lainnya yang menjadi obat turun-temurun masyarakat di dunia? 

Semangkuk sup ayam pengusir flu
Mengonsumsi makanan berkuah hangat selagi udara dingin, bisa membantu menghangatkan tubuh. Pakar kesehatan dari Universitas Nebraska pun menyatakan, sup Ayam menghambat pergerakan sel darah putih 75 persen, yang dapat mengurangi gejala infeksi saluran pernafasan atas.

Bawang putih untuk sengatan lebah
Cara mengaplikasikannya mudah. Umbi bawang putih dibungkus dengan kain lalu digosokkan pada bagian tubuh yang terkena sengatan. "Sengatan lebah mengandung racun asam, dan komponen alami dari bawang putih akan menetralisir rasa sakit," kata Ranella Hirsch, MD, asisten klinis profesor di Boston University School of Medicine di Massachusetts.
Teh Herbal Chamomile untuk mengatasi gejala fluResep ini merupakan resep turun temurun para ibu di Yunani. Cara membuatnya, isi panci dengan dua cangkir air mendidih, tambahkan satu sendok teh chamomile, satu tongkat kayu manis, cengkeh dan bisa juga ditambah dengan tiga irisan jeruk atau kulit lemon. Biarkan bercampur selama lima menit. Sebagai penambah rasa, sajikan teh dengan tambahan satu sendok teh madu.

Kathi Kemper, MD, Direktur Pusat Pengobatan Integratif di Wake Forest University School of Medicine di North Carolina mengungkapkan, chamomile bisa memberikan efek relaksasi, madu dapat membantu meredakan batuk, dan jeruk atau lemon untuk mengusir kuman.

Teh Jahe peredam fluCampur dua pertiga cangkir air mendidih dengan dua sendok teh jahe parut dan dua sendok teh gula. Tambahkan beberapa iris jahe segar dan air teh. Jahe dikenal sebagai salah satu herbal yang dapat merangsang sirkulasi yang akan membantu tubuh membuang hawa dingin lebih cepat. “Jahe juga telah terbukti dapat mengurangi mual,” kata Dr Kemper.

Telur Rebus untuk meringankan sakit kepalaResep dari Cina ini percaya bahwa telur rebus bisa meredakan nyeri sakit kepala. Caranya, rebus tiga telur dan kupas cangkangnya dengan cepat. Bungkus satu dalam saputangan katun, lalu usapkan di bagian kepala, wajah, leher dan punggung.
Lakukan hingga telur dingin, setelah ulangi buang dan ulangi dengan telur hangat lainnya. Setelah itu, disarankan jangan mandi selama 24 jam.

“Tidak seorang pun dari ahli di Cina bisa mengetahui efek positif dari obat ini. Tapi, tampaknya ramuan ini mujarab bagi masyarakan Cina," kata Judy Fulop, MS, ND, spesialis kedokteran integratif di Northwestern Memorial Hospital di Chicago, Amerika.

Cuka sari apel untuk luka bakarOrang Jerman sering menggunakan cuka apel untuk menyembuhkan luka bakar. Caranya, oleskan cuka sari apel pada bagian tubuh yang terbakar. Jika luka bakar meliputi seluruh tubuh, tuangkan dua atau tiga cangkir cuka ke dalam bathub dan berendam dalam air.

Tak hanya itu, lidah buaya juga akan bekerja lebih baik pada kulit terbakar, tetapi ketika semuanya gagal, hanya sari cuka apel yang bisa membantu, karena sifat alkalin cuka bisa mengurangi rasa sakit.

Madu dan kayu manis untuk mengatasi jerawatResep dari para ibu di Afrika Selatan ini sering digunakan sebagai facial untuk menyembuhkan jerawat. Caranya, campurkan empat sendok makan madu dengan tiga sendok teh bubuk kayu manis. Sebelum tidur, oleskan ramuan ini ke wajah Anda. Biarkan semalaman. Di pagi hari, bilas dengan air hangat. 

"Kayu manis adalah bagian paling penting dari campuran ini karena bertindak sebagai anti-inflamasi, dan dapat menurunkan kemerahan dan bengkak," kata Dr Hirsch.
Baca juga: Buah 'Haram' Bagi Penderita Diabetes
• VIVAnews

Satu Pagi

Satu pagi yang cerah
Satu pagi kehangatan begitu terasa
Satu pagi tentang sebuah harapan
Satu pagi dimana kita bisa
Tuk menjalani pagi ini dengan senyuman
Selamat pagi kawan..Have a nice day

Selasa, November 23, 2010

Muhammad SAW dan Genghis Khan: Dua Panglima Perang Terhebat Sepanjang Masa

Penulis : Arif Perdana


Awal tahun 2009 saya pernah membaca sebuah buku yang berjudul The Secret History of Mongols, sebuah buku terjemahan dari bahasa Mongolia terbitan Routledge Curzon Press tahun 2001 yang merujuk pada buku sumber asli yang kontroversial tentang Genghis Khan. Buku aslinya diperkirakan ditulis pada abad ke-13. Buku ini telah mengubah persepsi saya tentang Genghis Khan, bahkan saya pun kini mengaguminya sebagai sosok panglima perang terhebat kedua sepanjang sejarah setelah Rasulullah SAW. Keduanya banyak memiliki kesamaan.


Muhammad SAW dan Genghis Khan adalah dua orang yang ummi (buta huruf) tetapi memiliki kepemimpinan yang visioner dan mampu mempersatukan umat. Rasulullah berhasil mempersatukan suku-suku Arab dalam ikatan kabilah-kabilah menjadi bangsa yang mampu menaklukan dua pertiga bagian dunia selama +/- 700 tahun. Sementara itu Genghis Khan berhasil mengubah gerombolan-gerombolan berkuda bangsa Mongolia menjadi mesin tempur yang hebat dan disiplin, membentuk pasukan dengan taktik revolusioner dan persenjataan jenius, dan memiliki kekuasaan kekaisaran yang terbentang meliputi sepertiga daratan bumi dari Asia hingga Eropa Timur selama +/- 150 tahun. Kekaisaran Mongolia tidak mampu bertahan lama dikarenakan kebudayaan mereka tidak mengakar kuat di wilayah-wilayah yang ditaklukkannya. Fokus mereka hanya pada perluasan wilayah melalui kekuatan militer tanpa ada misi untuk penyebaran ajaran spiritual seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.


Rasulullah dan Genghis Khan sama-sama menggabungkan kepasrahan diri terhadap Tuhan dengan strategi perang yang handal dalam setiap peperangan yang dilakukannya (meskipun dalam konteks Tuhan yang disembah jauh sekali berbeda). Dua panglima perang ini selalu berada di barisan terdepan ketika berperang melawan musuh. Semua balatentara yang dipilih oleh kedua panglima perang hebat ini adalah tentara-tentara pilihan yang luar biasa hebatnya.


Kondisi peperangan yang dihadapi juga sama yaitu mereka berdua mampu menghadapi pasukan yang amat besar dengan jumlah pasukan yang lebih kecil. Keduanya juga nyaris tidak pernah kalah dalam peperangan, memiliki perhatian yang amat tinggi terhadap pasukannya, menghidari pembunuhan terhadap wanita dan anak kecil dan meminimalisir setiap korban dari prajuritnya sendiri.  Sikap toleransi yang tinggi juga dimiliki oleh kedua panglima perang ini. Rasulullah sangat menjunjung tinggi dan menghormati keyakinan penduduk negeri yang diperanginya, begitu juga dengan Genghis Khan, sikapnya begitu toleran terhadap agamawan dan tempat-tempat ibadah. Ia tetap memiliki toleransi terhadap kebudayaan di wilayah yang berhasil ditaklukkannya. Orang-orang muslim masih tetap diberikan kesempatan untuk mengembangkan kebudayaannya.Terakhir, adalah kesamaan strategi perang yang dilakukan dengan didasarkan atas lima elemen penting yaitu kecepatan, serangan mendadak, gagah berani, variasi taktik, dan disiplin ketat.


Selain sebagai panglima perang yang hebat, ternyata Genghis Khan juga memiliki keteladanan yang sesungguhnya membuat kita berdecak kagum seperti bakti terhadap orang tua, kesetiaan dan cinta terhadap pasangan hidup, kesetiaan dalam persahabatan, memiliki sikap spiritual yang tinggi, tidak pernah melupakan pertolongan orang lain, dan kepeduliannya terhadap orang lain.


Genghis khan adalah sosok pemimpin yang tidak tamak harta, visioner dan memiliki kemampuan dalam mengelola emosi dengan baik. Setiap kali peperangan, Genghis Khan selalu membagikan 9/10 bagian harta rampasan perang kepada prajurit-prajurit yang berada di bawah kendalinya, sementara itu ia hanya menikmati 1/10 bagian sisanya. Meskipun Genghis Khan dibesarkan dalam kebudayaan nomadic, pada masa kepemimpinanya Ia membangun ibu kota kerajaan permanen, Karakorum menjadi tempat pilihannya dan ia ingin menjadikannya sebagai pusat dagang dan budaya yang besar.


Genghis Khan ingin bangsanya sejahtera dari penaklukan yang dilakukannya. Ia menginginkan rakyatnya memakan daging yang empuk, hidup dalam tenda yang indah dan mengembalakan ternak-ternak mereka di tanah yang subur. Genghis Khan adalah seorang yang buta huruf tetapi ia paham betul dengan kekuatan tulisan dan ia tidak menginginkan rakyatnya seperti itu dan memerintahkan agar warisan kekuasaannya tercatat untuk generasi mendatang.


Untuk mensejahterakan rakyatnya Genghis Khan mengimpor pengetahuan dan teknologi militer dari China, mendirikan korps pelatihan medis dengan tabib-tabib China, memerintahkan pengikutnya untuk melakukan kodifikasi atas catatan dan peraturan darinya sebagai cikal bakal hukum dan perundang-undangan di masa kekaisarannya. Pada masa kekuasanaanya tidak seorangpun diperbolehkan memiliki budak dari bangsa Mongol, dan tiap suku diberikan kebebasan untuk menentukan tanahnya sendiri.


Genghis Khan juga merupakan seseorang yang mampu mengelola emosinya dengan baik. Setiap penumpasan yang kejam dan tanpa ampun selalu ia lakukan dengan penuh kesadaran atas manfaat dan akibatnya, bukan dengan keadaan membabi buta. Ia tahu kapan harus membalas dendam dan kapan harus memaafkan seseorang meskipun orang tersebut telah menyiksanya. Penyerangan yang dilakukannya terhadap kesultanan Khawarizm yang menghabiskan darah sejuta manusia di kawasan Persia juga bukan dengan alasan yang membabi buta dan haus kekuasaan. Keinginan Genghis untuk membuka jalur perdagangan dengan Kesultanan Khawarizm ternyata dibalas dengan pengiriman penggalan kepala utusan Sang Kaisar.


Meskipun ganas di medan pertempuran Sang Kaisar juga seorang pemaaf, Tindakan untuk memaafkan Jamukha merupakan sikap yang amat brilliant dan sulit untuk ditiru. Jamukha sang Saudara angkat yang awalnya memang banyak memberikan pertolongan kepada Genghis namun dalam perjalanannya Jamukha sendirilah yang menghancurkan kehidupan Genghis dengan menyiksanya dan menjualnya sebagai budak akibat perebutan kekuasaan yang tak sehat. Genghis Khan pun tidak mau menuruti permintaan Jamukha untuk menghukum dirinya.


Bagaimana dengan pandangan umat Islam terhadap Genghis Khan yang melakukan penyerangan di kesultanan Khawarizm. Penyerangan ini merupakan langkah awal kesuksesan bagi penyerbuan berikutnya oleh Hulagu Khan ke Baghdad yang semakin memundurkan peradaban Islam ? Kita harus memandangnya dari sisi yang positif juga. Saat itu kekhalifahan Islam sesunguhnya telah banyak melakukan banyak penyimpangan. Kesombongan, keangkuhan, perpecahan antar umat, perebutan kekuasaan antara bani Umayyah dan Abassiyah dan ketamakan atas gelimang harta dunia telah meliputi masa kekhalifahan Abassiyah di zaman tersebut. Dengan demikian datangnya bangsa Mongol menaklukkan peradaban Islam juga sesunguhnya merupakan pelajaran, ujian dan peringatan yang berharga dari Tuhan bagi umat Muslim agar tidak selalu berpecah belah memperebutkan kekuasaan.


Dirangkum dari:
The Secret History of Mongols : The Life and Times of Chinggis Khan, translated by, Urgunge Onon, Routledge Curzon Press : 2001
The Life of Genghis Khan, BBC Documentary, 2008


Sumber :
http://sejarah.kompasiana.com/2010/11/04/muhammad-saw-dan-genghis-khan-dua-panglima-perang-terhebat-sepanjang-masa/

Selasa, Agustus 03, 2010

Tolak Permen Sebagai Kembalian

Oleh: Andri Oktavia

Banyaknya pengaduan masyarakat tentang penggunaan permen sebagai alat pengembalian transaksi perdagangan ritel, membuat pemerintah gerah. Departemen Perdagangan (Depdag) meminta para pedagang eceran tak lagi menjadikan permen sebagai ganti uang kembalian kepada konsumen.

Direktur Perlindungan Konsumen Depdag, Radu Malam Sembiring, menegaskan, aturan pengembalian dalam transaksi ritel tertuang jelas dalam Undang-Undang (UU) Nomor 23/1999 tentang Bank Indonesia (BI).

UU BI menetapkan, seberapa pun kecil nilai kembalian dalam setiap transaksi, tetap harus menggunakan alat pembayaran yang sah. ”Kami masih memberikan waktu bagi peritel untuk membenahi. Setelah ini kami akan mengambil tindakan tegas,” jelas Radu kepada pers, termasuk iwanfals.co.id, beberapa waktu lalu.

Tidak hanya itu, pengembalian dengan permen atau dengan cara langsung memasukkannya ke dalam donasi juga melanggar UU Perlindungan Konsumen. "Sekecil apapun nilainya, harus dikembalikan," tegas Radu.

Kementerian Perdagangan menilai masyarakat belum menyadari akan haknya saat bertransaksi di pusat perbelanjaan ritel modern. Padahal, sesuai aturan masyarakat dapat menuntut pengusaha ritel dan akan terkena sanksi pidana bila melakukan praktik tersebut. Akibat hal ini, sanksi pidana bagi peritel tak berjalan efektif. "Masalahnya nilai kembalian itu kecil, Rp 200 saja, sehingga banyak yang mengabaikannya," jelas Radu.

Sebaliknya, kalangan peritel menilai kembalian berupa permen itu diberikan karena pengusaha kesulitan mendapat uang receh, karenanya pemerintah akan mempertanyakan ke Bank Indonesia soal peredaran uang.

Selain itu, pemerintah mengusulkan kepada beberapa ritel agar membulatkan harga produk ke bawah, serta membuka penukaran uang receh. Menurut Radu, alat pengembalian yang sah tersebut tetaplah mata uang rupiah.

Radu mengajak kepada konsumen yang mendapatkan alat tukar kembalian berupa permen atau bahkan tak memperoleh uang kembalian untuk melaporkan kasus itu ke Kementerian Perdagangan atau aparat kepolisian.

Dalam UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, yang mendasari transaksi itu, disebutkan sanksinya bisa kurungan hingga 3 bulan dan denda hingga Rp 6 juta.

Keputusan harus diakhirinya penggunaan uang kembalian dengan permen itu diambil setelah Bank Indonesia bertemu dengan Departemen Perdagangan, peritel, dan bank. Peritel antara lain Alfamart, Indomaret, Giant, Hero, Dunkin Donuts, Naga, dan Tip Top. Sedangkan dari perbankan di antaranya Bukopin, Mandiri, BCA.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Aprindo, Tutum Rahamta, menyatakan, tidak ada niatan ritel modern untuk mengambil uang kembalian konsumen. "Kami sudah berkomitmen dan sudah ada kesediaan BI untuk menyediakan uang kecil. Kalau tidak ada uang kecil, misal kembalian Rp 50, kami akan kembalikan lebih misal Rp 100," ujarnya lantas menambahkan.

sumber : http://www.iwanfals.co.id/news/view/id/311

Kamis, Juli 22, 2010

Cengkeh, Sumber Antioksidan Terbaik

VIVAnews - Untuk mendapatkan antioksidan, Anda tidak harus selalu mengonsumsi buah atau sayur. Sumber antioksidan juga terdapat dalam rempah yang sering digunakn untuk memasak yaitu cengkeh.

Tim peneliti dari Miguel Hernández University, Spanyol, mengidentifikasi bahwa cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan rempah dengan zat antioksidan terbaik. Hal itu karena cengkeh mengandung senyawa phenolic yang tinggi. 

"Dari pengujian lima sifat antioksidan, cengkeh memiliki kemampuan tertinggi untuk menghilangkan hidrogen, mengurangi peroksidasi lipid, dan merupakan peredam zat besi terbaik," kata Juana Fernández-López, salah seorang peneliti seperti dikutip dariTimes of India.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antioksidan alami pada bumbu masak yang digunakan dalam makanan Mediterania, atau dengan bentuk ekstrak, merupakan pilihan yang layak untuk industri makanan. Tak masalah selama karakteristik organoleptik dari produk makanan tidak terpengaruh. Kandungan antioksidan tinggi akan memberi efek menguntungkan bagi kesehatan.

Tim peneliti juga mengevaluasi efek antioksidan minyak esensial dari berbagai bumbu seperti oregano (Origanum vulgare), thyme (Thymus vulgaris), rosemary, (Rosmarinus funcionarios cinalis) dan sage (Salvia funcionarios cinalis). Penelitian dilakukan untuk melihat kemungkinan dimasukkannya rempah-rempah tersebut dalam produk makanan sebagai sumber antioksidan alami.
• VIVAnews

Kamis, Juli 15, 2010

Cara Mengetahui Dokter yang Punya Izin Praktik Legal

Cara Mengetahui Dokter yang Punya Izin Praktik Legal
Health News Wed, 14 Jul 2010 16:47:00 WIB

JAKARTA, Masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang terbaik, karenanya dokter yang melayani pun harus punya izin
praktik resmi. Bagaimana cara mengetahui apakah dokter tersebut sudah
legal atau belum?

Sebelum melakukan praktik, seorang dokter harus memiliki surat tanda
registerasi. Ketua KKI (Konsil Kedokteran Indoensia) Prof dr Menaldi
rasmin, SpP(K), FCCP mengatakan jika dokter sudah memiliki Surat Izin
Praktik (SIP), berarti dokter tersebut sudah teregistrasi.

Nah, untuk melihat apakah sudah SIP atau belum bisa dilihat di papan
praktik atau pada kertas resep dokternya.

"Manfaat dari STR ini adalah memberikan perlindungan pada masyarakat
serta sebagai identifikasi atau KTP-nya dokter. Karena kalau terjadi
penyimpangan, KKI berhak memanggil atau melakukan pembinaan terhadap
dokter yang bersangkutan," ujar Prof Menaldi dalam acara Lokakarya
Kemitraan Hubungan Dokter-Pasien bagi Media Massa di Hotel Gran
Mahakam, Jakarta, Rabu (14/7/2010).

Untuk memperoleh STR, dokter dan dokter gigi wajib mengajukan
permohonan kepada KKI dengan melampirkan:

* Fotokopi ijasah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis.
* Surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi.
* Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang telah memiliki SIP.
* Fotokopi sertifikasi kompetensi.
* Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.

STR ini akan berlaku selama 5 tahun dan harus melakukan registrasi
ulang 6 bulan sebelum masa STR yang digunakan habis. Sebelum STR
diperpanjang, dokter harus melakukan uji kompetensi untuk mengetahui
apakah mengalami penurunan kompetensi atau tidak.

"Jika ada dokter yang berpraktik tapi tidak memiliki STR, maka akan
dikenakan sanksi 5 tahun penjara," Prof Dr dr Herkutanto, SpF, SH,
LLM selaku Ketua Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan DKI Jakarta.

STR ini hanya diperlukan bagi dokter yang akan melakukan praktik,
tapi jika seseorang adalah lulusan kedokteran tapi tidak melakukan
praktik maka tidak memerlukan STR. Karena ada beberapa dokter yang
mengambil pendidikan kedokteran tapi bekerja di bidang lain, misalnya
di bank.


Sumber: detikcom

Nyanyian Pagi

Pagi hari didinginnya sang mentari ku alunkan lagu, tak terasa ditemani secangkir kopi kurenungkan kisah ini dalam setiap langkahku. Terima kasih Ebiet G Ade karena dirimu telah menyejukkan pagi ini ^_^

Kabut
Sengajakah Engkau
Mewakili Pikiranku
Pekat
Hitam Berarak
Menyelimuti Matahari

Aku Dan semua yang ada di seklilingku
Merangkak menggapai dalam kelam
Mendung Benarkah Pertanda Akan segera turun hujan
Deras Agar Semua Basah Yang ada di muka bumi
Siramilah juga jiwa kami semua
Yang tengah dirundung kegalauan

Reff: Roda Jaman Menggilas Kita
Terseret Tertatih-tatih
Sungguh Hidup terus diburu berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong selain yang di sana
Tak ada tempat yang membantu selain yang di sana
Dialah Tuhan
Dialah Tuhan